Thursday, December 13, 2012

Warna-warni daun di musim gugur



Musim gugur di Jepang adalah kesempatan menikmati pemandangan perubahan warna daun (koyo), dari hijau jadi kuning atau merah sebelum akhirnya berguguran. Tahun ini musim gugur datang terlambat sekitar 2 minggu dari biasanya. Alasannya kenapa, saya nggak tau jelas. Mungkin ada dibahas di tv, tapi maklumlah 8 bulan tinggal di Tokyo saya masih saja bisu tuli, nggak bisa ngomong dan nggak ngerti omongan orang-orang disini.

Dua tanaman yang paling mencolok perubahan warna daunnya adalah pohon ginko dan momiji. Di seluruh Jepang banyak tempat yang bisa jadi spot cantik untuk menikmati koyo, yang umumnya didominasi oleh kedua tanaman ini. Info tempat yang direkomendasikan untuk menikmati koyo bisa dilihat disini.

Daun momiji yang mulai memerah

Pengen banget bisa mengunjungi semua tempat yang ditulis di link itu. Yah dicicil deh satu persatu. Mulai dari yang dekat-dekat dulu. Tahun ini saya cukup puas bisa menikmati koyo di 3 dari  koyo spot yang ditulis disana.

1. Oze national Park

Trip ke Oze ini masih bersama teman-teman yang sebulan sebelumnya bareng ke Hokkaido, ditambah beberapa orang lainnya. Lokasinya di Gunma, sekitar 150 km sebelah utara Tokyo. Karena cukup jauh, kami menyewa mobil dari Tokyo supaya bisa lebih leluasa mengatur waktu perjalanan.

Oze terletak didataran tinggi (1400 mdpl), jadi koyo disini bisa dilihat lebih awal dibanding di Tokyo. Waktu kesana di akhir Oktober 2012, warna daun sudah berubah dan lagi cantik-cantiknya kuning dan merah. Kalau lebih telat dari itu, mungkin sebagian besar daun sudah mencoklat dan gugur.

Mobil kami parkir di Tokura, kemudian lanjut ke Hatomachitoge dengan menumpang bus yang khusus untuk pengunjung yang ingin masuk ke Oze National Park. Mau menyetir sendiri sampai ke pintu masuk national juga bisa, tapi kondisi jalan cukup berbahaya dengan banyak belokan tajam dan jurang terjal.

Petualangan di national park dimulai dengan menyusuri hiking trail yang disediakan dua jalur, supaya pengujung yang beda arah (masuk dan keluar) bisa jalan dengan nyaman tanpa bertabrakan. 


Jalur hiking di Oze National Park

Kami berjalan sekitar 1 jam untuk sampai ke Ozegahara Marshland. Tanah rawa ini selalu cantik di setiap musim. Di musim gugur, tanaman di rawa berwarna cokelat, dan dari kejauhan dapat dilihat warna warni pohon dengan latar belakang gunung Hiuchigatake. Disini disediakan beberapa tempat untuk duduk-duduk menikmati pemandangan dan berfoto.

Ozegahara Marshland di Oze National Park

2. Taman Rikugien, Komagome Tokyo.

Menikmati koyo berikutnya saya sudah ditemani suami yang mulai ikut tinggal di Tokyo. Yess, makin seru dan romantis :D. Sekalian kesempatan mengunjungi tempat-tempat cantik di Tokyo. Kalau sendirian agak malas yaa. Mau ngajak teman, kadang minatnya nggak sama.

Dimulai dengan mengunjungi taman yang dekat dari apato yaitu taman Rikugien, dan ternyata taman ini ada di list koyo spot tercantik di website japan-guide. Lokasinya cuma 2 stasiun dari apato. Taman Rikugien termasuk taman tercantik se-Jepang, selain Koishikawa Korakuen (koyo spot nomer 3 di postingan ini) yang juga deket banget dari rumah. Hohoho, senangnya tinggal dekat dengan taman-taman cantik.

Menurut sejarahnya taman Rikugien ini dibuat oleh daimyo (pemimpin jaman dulu, posisi di bawah shogun) yang tinggal disana. Awalnya lansekapnya hanya berupa tanah datar, lalu kemudian digali-timbun (cut and fill) sampai terbentuk taman yang berbukit dan ada kolamnya. Tanaman disini diatur dengan style tradisional jepang.

Taman Rikugien

Khusus selama musim gugur, di Rikugien ada light up (ライトアプ) begitu cuaca jadi gelap. Pohon-pohon yang ada di sana di terangi dengan lampu sorot dari bawah. Cantik sih, tapi butuh semangat ekstra karena suhu yang makin dingin di malam hari.

Light up taman Rikugien

3. Taman Koishikawa Korakuen

Salah satu taman tercantik se-Jepang juga, dan hanya 10 menit sepedaan dari apato. Cinta banget deh sama taman ini. Lokasinya dekat dengan Tokyo Dome (stadion baseball) yang mencolok dengan atap putih bundar dan besar.

Pemandangannya kurang lebih sama dengan Rikugien, ada kolam dan lahan yang berbukit-bukit. Dibangun di zaman edo oleh kerabat shogun Tokugawa. Dengan banyaknya momiji, taman ini memang paling cantik disaat musim gugur. Tetapi sakura juga lumayan banyak, jadi waktu musim semi nanti harus kesini lagi untuk menikmati mekarnya sakura.

Taman Koishikawa Korakuen

Daun momiji gugur berserakan di walking trail

4. Kampus University of Tokyo (Todai)

Kalau yang ini sih bonus, bisa dinikmati setiap hari selama pohon gingko yang banyak ditanam di lingkungan kampus sedang berubah warna jadi kuning. Kayaknya hampir tiap hari saya berhenti sebentar di ginko avenue dekat gerbang utama untuk memotret menggunakan kamera iphone. Kalau suami ikut makan siang bareng di kampus, dia sempetin bawa kamera juga, dan motret sampai memori cardnya penuh.

Pohon ginko yang menguning di kampus University of Tokyo

Dibanding musim semi, menurut saya kampus Todai lebih cantik di musim gugur karena jumlah pohon ginko lebih banyak dibanding sakura. Mungkin karena itu logo Todai adalah dua helai daun ginko.