Musim gugur di Jepang adalah kesempatan menikmati
pemandangan perubahan warna daun (koyo), dari hijau jadi kuning atau merah
sebelum akhirnya berguguran. Tahun ini musim gugur datang terlambat sekitar 2
minggu dari biasanya. Alasannya kenapa, saya nggak tau jelas. Mungkin ada
dibahas di tv, tapi maklumlah 8 bulan tinggal di Tokyo saya masih saja bisu
tuli, nggak bisa ngomong dan nggak ngerti omongan orang-orang disini.
Dua tanaman yang paling mencolok perubahan warna daunnya
adalah pohon ginko dan momiji. Di seluruh Jepang banyak tempat yang bisa jadi
spot cantik untuk menikmati koyo, yang umumnya didominasi oleh kedua tanaman
ini. Info tempat yang direkomendasikan untuk menikmati koyo bisa dilihat disini.
Daun momiji yang mulai memerah
Pengen banget bisa mengunjungi semua tempat yang ditulis di
link itu. Yah dicicil deh satu persatu. Mulai dari yang dekat-dekat dulu. Tahun
ini saya cukup puas bisa menikmati koyo di 3 dari koyo spot yang ditulis disana.
1. Oze national Park
Trip ke Oze ini masih bersama teman-teman yang sebulan
sebelumnya bareng ke Hokkaido, ditambah beberapa orang lainnya. Lokasinya di
Gunma, sekitar 150 km sebelah utara Tokyo. Karena cukup jauh, kami menyewa
mobil dari Tokyo supaya bisa lebih leluasa mengatur waktu perjalanan.
Oze terletak didataran tinggi (1400 mdpl), jadi koyo disini
bisa dilihat lebih awal dibanding di Tokyo. Waktu kesana di akhir Oktober 2012,
warna daun sudah berubah dan lagi cantik-cantiknya kuning dan merah. Kalau
lebih telat dari itu, mungkin sebagian besar daun sudah mencoklat dan gugur.
Mobil kami parkir di Tokura, kemudian lanjut ke
Hatomachitoge dengan menumpang bus yang khusus untuk pengunjung yang ingin
masuk ke Oze National Park. Mau menyetir sendiri sampai ke pintu masuk national
juga bisa, tapi kondisi jalan cukup berbahaya dengan banyak belokan tajam dan
jurang terjal.
Petualangan di national park dimulai dengan menyusuri
hiking trail yang disediakan dua jalur, supaya pengujung yang beda arah (masuk
dan keluar) bisa jalan dengan nyaman tanpa bertabrakan.
Jalur hiking di Oze National Park
Kami berjalan sekitar 1 jam untuk sampai ke Ozegahara
Marshland. Tanah rawa ini selalu cantik di setiap musim. Di musim gugur,
tanaman di rawa berwarna cokelat, dan dari kejauhan dapat dilihat warna warni
pohon dengan latar belakang gunung Hiuchigatake. Disini disediakan beberapa
tempat untuk duduk-duduk menikmati pemandangan dan berfoto.
Ozegahara Marshland di Oze National Park
2. Taman Rikugien, Komagome Tokyo.
Menikmati koyo berikutnya saya sudah ditemani suami yang
mulai ikut tinggal di Tokyo. Yess, makin seru dan romantis :D. Sekalian kesempatan
mengunjungi tempat-tempat cantik di Tokyo. Kalau sendirian agak malas yaa. Mau
ngajak teman, kadang minatnya nggak sama.
Dimulai dengan mengunjungi taman yang dekat dari apato yaitu
taman Rikugien, dan ternyata taman ini ada di list koyo spot tercantik di
website japan-guide. Lokasinya cuma 2 stasiun dari apato. Taman Rikugien
termasuk taman tercantik se-Jepang, selain Koishikawa Korakuen (koyo spot nomer
3 di postingan ini) yang juga deket banget dari rumah. Hohoho, senangnya tinggal
dekat dengan taman-taman cantik.
Menurut sejarahnya taman Rikugien ini dibuat oleh daimyo
(pemimpin jaman dulu, posisi di bawah shogun) yang tinggal disana. Awalnya
lansekapnya hanya berupa tanah datar, lalu kemudian digali-timbun (cut and fill)
sampai terbentuk taman yang berbukit dan ada kolamnya. Tanaman disini diatur
dengan style tradisional jepang.
Taman Rikugien
Khusus selama musim gugur, di Rikugien ada light up (ライトアプ)
begitu cuaca jadi gelap. Pohon-pohon yang ada di sana di terangi dengan lampu
sorot dari bawah. Cantik sih, tapi butuh semangat ekstra karena suhu yang makin
dingin di malam hari.
Light up taman Rikugien
3. Taman Koishikawa Korakuen
Salah satu taman tercantik se-Jepang juga, dan hanya 10
menit sepedaan dari apato. Cinta banget deh sama taman ini. Lokasinya dekat
dengan Tokyo Dome (stadion baseball) yang mencolok dengan atap putih bundar dan
besar.
Pemandangannya kurang lebih sama dengan Rikugien, ada kolam
dan lahan yang berbukit-bukit. Dibangun di zaman edo oleh kerabat shogun
Tokugawa. Dengan banyaknya momiji, taman ini memang paling cantik disaat musim
gugur. Tetapi sakura juga lumayan banyak, jadi waktu musim semi nanti harus
kesini lagi untuk menikmati mekarnya sakura.
Taman Koishikawa Korakuen
Daun momiji gugur berserakan di walking trail
4. Kampus University of Tokyo (Todai)
Kalau yang ini sih bonus, bisa dinikmati setiap hari selama
pohon gingko yang banyak ditanam di lingkungan kampus sedang berubah warna jadi
kuning. Kayaknya hampir tiap hari saya berhenti sebentar di ginko avenue dekat
gerbang utama untuk memotret menggunakan kamera iphone. Kalau suami ikut makan
siang bareng di kampus, dia sempetin bawa kamera juga, dan motret sampai memori
cardnya penuh.
Pohon ginko yang menguning di kampus University of Tokyo
Dibanding musim semi, menurut saya kampus Todai lebih cantik
di musim gugur karena jumlah pohon ginko lebih banyak dibanding sakura. Mungkin
karena itu logo Todai adalah dua helai daun ginko.