Thursday, January 2, 2014

Reminiscing 2013 (part 1)

Tak terasa tahun 2013 sudah pergi. Banyak hal yang terjadi di tahun ini. Alhamdulillah hal yang menyenangkan lebih banyak dari yang mengecewakan. Mari kita rekap apa yang terjadi dalam setahun kemarin.

Januari

Yang paling diingat bulan ini adalah hujan salju di pertengahan bulan. Salju menumpuk sangat tebal di jalan, dan masih terlihat sampai 2 minggu setelahnya. Sebenarnya Tokyo jarang bersalju di musim dingin. Kalaupun ada salju, paling cuma sedikit. Salju tebal bulan ini sangat tidak biasa.

Salju tebal yang tidak biasa di Tokyo, Januari 2013

Di akhir bulan, saya dan hubby sempat jalan-jalan ke Yudanaka di prefektur Nagano. Tujuannya untuk melihat monyet salju yang suka berendam di kolam air panas. Para monyetnya lucu, terlihat sangat menikmati hangatnya kolam. Sedangkan saya hampir beku kedinginan menemani hubby yang sibuk motret si monyet. Kami menginap di ryokan Shimaya yang sederhana dan nyaman. Pengalaman tak terlupakan disini adalah berendam di onsen pribadi, outdoor, sambil menikmati pemandangan desa dari atas tebing.

Monyet berendam di onsen, Yudanaka, Nagano


Februari

Bulan ini saya ujian masuk program doktor. Ujian tertulisnya, yahh begitulah. Saya tidak begitu yakin. Untungnya di ujian oral, sensei sangat membantu dalam mempersiapkan bahan presentasi. Jadi presentasi dan tanya jawab berjalan mulus, dan saya bisa lulus dengan nilai baik.

Maret

Di kampus saya mulai belajar teknik eksperimen dari mahasiswa senior. Juga jadi lebih berinteraksi dengan teman-teman di lab.

Bulan ini sempat mengunjungi museum Fujiko F. Fujio, atau lebih dikenal sebagai museum doraemon, bersama teman-teman PPI Todai (Pelajar Indonesia di Tokyo Daigaku/Univ. of Tokyo). Lalu mendadak besoknya dapat traktiran ke Disneyland. Seru sih, tapi sayangnya cuaca tidak mendukung. Sedang ada badai pasir dari Cina, sehingga banyak pertunjukkan outdoor yang dibatalkan hari itu, termasuk parade karakter Disney.

Doraemon di Fujiko F. Fujio Museum

It's a small world, Tokyo Disneyland


April

Di bulan ini Tokyo sedang di saat tercantiknya. Bunga sakura mulai mekar. Orang-orang sibuk hanami di taman. Saya dan hubby juga sibuk koen-hopping: mengunjungi satu taman ke taman lainnya. Yang paling sering tentu saja ke Taman Ueno, yang paling dekat dari apato. Taman Ueno sepertinya memang dirancang untuk musim semi. Banyak pohon sakura beraneka jenis, dibawahnya orang ramai menggelar tikar sambil mengobrol dan minum sake. Selain ke Ueno, kita juga ke Inokashira Koen di barat Tokyo, Shinjuku Gyoen, Sumida Koen di Asakusa, taman kecil dekat Kudanshita, dan deretan sakura dekat stasiun Iidabashi. Saya ganti sepeda yang lebih bagus supaya tidak ketinggalan jauh terus kalau sepedaan keliling kota bareng hubby.

Sakura di Ueno Koen

Inokashira Pond di Inokashira Koen


Sensei mengajak mahasiswa asing menonton liga baseball professional, Yomiuri Giant (Tokyo) vs Chunichi Dragons (Nagoya) di Tokyo Dome. Tempat duduknya jauuuhh banget diatas. Sebenarnya detail permainan tidak terlihat jelas. Tapi atmosfer pertandingan cukup terasa. Apalagi tim tuan rumah (Yomiuri Giant) menang, membuat penonton makin gegap gempita, dan sensei jadi manyun karena dia mendukung tim lawan yang kalah telak.

Akhir bulan dapat ajakan mengunjungi Edo Wonderland di Nikko bersama teman-teman Indonesia. Pengalaman seru melihat bagaimana kehidupan Jepang di masa dulu, saat masih ada ninja dan samurai.

Mei

Bulan Mei untuk anggota PPI Todai artinya adalah kesibukan menyiapkan Gogatsusai, atau festival bulan Mei. Festival ini diadakan tiap tahun di kampus Hongo. Dan tiap tahun juga PPI Todai jualan soto disini yang sudah terkenal dan selalu laris manis. Apato kami karena lokasinya paling dekat dari kampus dijadikan basecamp untuk menyiapkan bahan makan dan menyimpan perlengkapan.

Perjalanan yang lumayan jauh bulan ini yaitu ke Ibaraki, ke taman Hitachi kaihin koen.  Bunga yang mekar di bulan Mei adalah Nemophilla yang berwarna biru, ditanam di lahan yang sangat luas di taman ini.

Taman Nemophilla di Hitachi Kaihin Koen, Ibaraki

Juga ada trip dengan anggota lab, termasuk semua sensei, ke Shizuoka. Seperti biasa, tiap kali acara lab pasti tak lepas dari minum sake dan teman-temannya. Stok sake tak putus-putusnya sewaktu party setelah makan malam. Besoknya lanjut ke beer garden. Bahkan kami juga mengunjungi pabrik whisky Kirin. Saya yang nggak ikutan minum saja sudah puyeng liat mereka minum alkohol nggak berhenti. Tapi tetep, walaupun mabok, orang jepang selalu sopan dan menjaga sikap. Sungguh hebat sekali, ckckck..

Juni

Tokyo mulai panas di bulan ini. Saya dan hubby pindah ke apato baru, yang hanya berjarak 300 meter dari apato lama. Karena tidak jauh, pindahan hanya menggunakan troli bolak-balik dibantu teman-teman. Banyak alasan kenapa pindah, yang jelas kami lebih puas dengan apato yang sekarang terutama karena lebih terang, dan kualitas bangunan lebih bagus. Jarak ke kampus jadi sedikit lebih dekat.  Dari apato yang dulu ke kampus sepedaan 5 menit, sekarang jadi 4 menit. Lumayan hemat 1 menit, hehe.





No comments:

Post a Comment